Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2020
Aku Tetap Jatuh Cinta di Tahun Pertama (Bagian Keempat) Saat itu bulan April. Bulan kelahirannya. Aku bingung sekali memberikan hadiah apa untuknya. Iya, beberapa orang menyarankan memberikan hadiah yang bersifat "bisa dipakai." Tapi memang dasarnya aku tidak paham selera cowok dan aku tidak tahu apa yang menjadi keinginanya. Akhirnya aku memutuskan untuk memberikan foto kami berdua. Foto berdua pertama kami. Aku masih kurus saat itu. Aku masih ingat sekali betapa polosnya wajah kami. Dia yang sedang mengetik sesuatu di laptop dan akhirnya sadar kamera kemudian ikut berpose. Aku yang saat itu berdiri di belakangnya juga ikut berpose. Ah malu rasanya jika melihat foto itu. Aku tidak menyangka, dia memajang foto itu di kamarnya bahkan sampai kami putus. Terakhir kesana, aku masih melihat foto itu meskipun kacanya sudah pecah. Mungkin sekarang sudah dimuseumkan olehnya. Lumayan sedih jika mengingat foto bersejarah itu. Itulah sebabnya kenapa aku suka memberikan orang ...
Aku Tetap Jatuh Cinta di Tahun Pertama (Bagian Ketiga) Waktu berkembang sangat cepat dan dinamis.Banyak hal-hal yang mulai berubah. Aku,dia, dan mereka yang selalu terlibat di dalamnya. Semuanya yang akhirnya mengakibatkan hubungan kami juga berubah. Bulan Februari, bulan yang penuh cinta konon katanya. Saat itu tidak berlaku bagiku yang sedang dijajah oleh perasaan bahagia sedang jatuh cinta. Setiap hari rasanya senang saja meskipun banyak masalah yang mulai bertamu di dalam hubungan sederhana kami. Seperi biasa, aku akan ceritakan semampu ingatanku membuka laci kenangan tentang masa itu dan sejujur sebatas privasi yang memang boleh dipublikasikan. "Valentine nanti kita baksos yuk." "Baksos?" "Iya. Ke panti asuhan misalnya." "Panti asuhan mana?" "Itulah sebabnya ada kata survey lokasi." "Setuju!" Entah apa yang membuat Aku, dia, Adhi, Daha, Mirah,Citra, Ari dan Ingkang bisa menjadi teman seper...
Aku Tetap Jatuh Cinta di Tahun Pertama (Bagian Spesial) Baik. Di bagian sebelumnya aku menuliskan bahwa aku akan membuat bagian spesial untuk kenangan "kemah di bulan desember." Malam ini hujan. Dengan ditemani teh hijau hangat tanpa gula, aku akan memulai membuka kenangan tentang dia yang masih aku ingat. Tempat kami berkemah sangat sepi dan hijau. Tempatnya di sebuah agrowisata, tapi tidak terlihat seperti agrowisata. Malah lebih terlihat seperti kebun buah yang kurang dirawat. "Serem." "Gapapa, kita ramai." "Semangat semua!" Regu kami terdiri dari 10 orang yang semuanya aku kenal baik. Banyak sekali kenangan selama mengikuti ekstra kurikuler yang sudah kami lewati. Mulai dari menjadi regu terbaik ketika kegiatan outbound , sampai beratus - ratus kenangan yang susah sekali untuk aku lupakan. Tapi, yang paling aku suka dari mereka adalah ketika membayar iuran regu,mereka tidak pernah menghilang dan membuat banyak alasan....
Aku Tetap Jatuh Cinta di Tahun Pertama (Bagian Kedua) Bulan cepat berlalu,tapi matahari enggan untuk berpindah hehe. Iya matahari memang tidak pernah berpindah,disana-sana saja. Seperti rasaku padanya yang tidak pernah berpindah tapi selalu bertambah. "Maklum lah,kamu baru mau setahun jalan sama dia." "Masih anget gitu?" "Yap." "Gitu ya..." "Aku denger-denger sih,tahun pertama itu masih cinta-cintanya.Tahun kedua mulai muncul banyak konflik. Tahun ketiga mulai bosen. Nah,kalau kalian udah bisa melewati tahun ketiga, congrats hubungan kalian dipastikan masuk ke jenjang serius." "Masa sih gitu?" "Yaaa...kan aku denger-denger." Begitulah kata seorang teman. Cukup menarik, aku ingin membuktikan hal itu pada hubunganku dengan dia. Semoga bisa melewati tahun ketiga atau bahkan bisa selamanya. "Ayo ikut nonton parade.Sekolah kita kan ikut!" "Aduh aku males." "Ga...
Aku Tetap Jatuh Cinta di Tahun Pertama  (Bagian Pertama) Aku lanjutkan ceritaku. Beberapa teman sempat bertanya bagaimana rasanya pacaran dengan dia. Aku jawab biasa saja. Menurutku pacaran dimana-mana ya sama saja. Cuma bedanya, dia selalu bisa buat aku jatuh cinta setiap kali bertemu. Nggak, dia nggak seganteng itu. Dia juga nggak sehumoris itu, tapi memang ahli buat aku ketawa sih. Dia juga nggak seromantis itu. Oh ya, ngomong - ngomong soal romantis, dia pernah memberikan aku bunga matahari 2 kali. Saat ulang tahunku (ini sebelum kami berpacaran) dan saat peringatan 2 bulan hari jadian kami. Keduanya sama-sama bikin kaget. Dan, yang sampai saat ini dia tidak tahu, kedua bunga itu masih aku simpan. Tidak pernah aku utak-atik dari kertas pembungkusnya, sekering apapun dia. Jadi, sampai tahun ini bunga - bunga itu sudah hampir 4 tahun bersemayam rapi di kardus yang aku taruh di atas lemari di kamarku. Aku suka menyimpan barang - barang apapun dari dia. Rasanya senang jika...
Aku Jatuh Cinta Seru rasanya jika awal tahun membahas tentang Cinta. Mulai dengan yang manis-manis itu baik kan? Semua orang rasanya pernah jatuh cinta bukan? Ya, tidak terkecuali aku. Jatuh cinta seperti sebuah proses yang harus manusia jalani tanpa pernah berakhir. Tidak pernah berakhir bukan berarti hanya akan jatuh cinta dengan satu orang saja seumur hidup, namun lebih kepada kuantitasnya. Dan, bukan berarti juga hal itu mematahkan pandangan tentang adanya cinta sejati. Ada banyak sekali kisah kasih tentang Jatuh cinta di dunia ini dan mustahil untuk aku ulas menurut sudut pandang pribadiku. Daripada ribet, lebih baik aku mengulas kisahku menurut sudut pandangku juga. Tenang, ini bukan kisah Dilan-Milea yang fenomenal itu. Ini hanya kisah seorang gadis yang dipanggil matahari ketika bertemu dengan kacangnya, dulu. Iya benar, kami sudah berakhir. Ah cukup sedih sebenarnya untuk memulai menulis ini, tapi menurutku kisahku cukup memberikan sebuah pelajaran bagiku dan mungk...