Langsung ke konten utama

Postingan

selamat istirahat sebentar, ya

  Ketika aku tanya Diana, dia menyarankan untuk mengatakan apa saja yang aku rasakan, apa saja dan kapan saja. “Kalau dia benar mencintaimu, dia akan paham dan tidak masalah dengan marahmu”. Ketika aku tanya Claudia, dia menyarankan “katakan saja jangan mengode apapun. Laki-laki terlalu bodoh untuk diberikan kata-kata halus”. Ketika aku tanya Windari, dia menyarankan “ show him random things of you ”. Ketika aku tanya Liana, dia menyarankan “omongin baik-baik saja”. Aku membenarkan semuanya. Tentang apapun yang mereka sarankan adalah ada benarnya. Tentang aku dan kamu yang terhimpit rasa bosan, yang hari ini malah mengawali pagi dengan perdebatan lalu berujung saling mengegosikan diri merasa paling berjuang dan “coba kamu baca baik-baik, coba kamu flashback ke belakang sedikit, apa pernah aku nggak ada buat kamu?” Ternyata, saran-saran memang penting sangat amat penting. Tapi, ada satu hal yang perlu dipahami. Kamu, tidak akan pernah menjadi Gus Ade, juga bukan Dino, buk...
Postingan terbaru

23-30

Seminggu yang berat karena nggak ada Reno yang biasanya suka ngirim-ngirim stiker lucu sama buat ketawa sama tingkahnya yang ada aja lucunya, kayak orangnya wkwk.  Iya, nggak ada hubungan yang benar-benar mulus. Begitupun apa yang sedang aku jalani bareng Reno. Karena sebelumnya sama-sama udah lama nggak pacaran, bunga-bunganya mekar terlalu cepat di awal sampai rada layu di pertengahan bulan. Tapi aku gamau nyerah dan pasrah ngeliat bunga itu mati, aku harus buat tindakan. Mungkin Reno mikir, aku curiganya dia main di belakang aku atau hal-hal buaya lainnya, padahal aku percaya banget sama dia. Reno itu cowok yang baik, sopan sekali, aku bener- bener ngerasa dihargai banget sebagai cewek selama pacaran sama dia. Tapi memang, beberapa waktu kebelakang hubungan yang baru banget kami bangun rada mangkrak dikit wkwk. Ternyata, terlalu bersemangat di awal juga nggak baik ya, harus terus dijaga pokoknya biar nggak burn out wkwk.  Oke, jadi ini rekapan apa yang aku rasain selama sem...

Catatan untuk aku yang bentar lagi lulus

Masih nggak nyangka dan jauh dari bayangan kalau tahun ini adalah tahun terakhir masa kuliah. Cepet banget rasanya, kayak...lewat gitu aja. 3,5 tahun ini banyak sekali belajar nggak cuma tentang materi matkul, tapi seriously belajar tentang "hidup". Tiap tahunnya di masa-masa belajar ini, pastinya ada struggle tersendiri. People come and go, ingin nyerah, jurusan ini ternyata bukan passion, jatuh tapi mau bangkit dan berjuang lagi, jadi dewasa dengan cara yang beda-beda, banyak banget pokoknya.  Tapi yang paling buat aku belajar dan paham itu adalah tiap orang emang beneran punya jalannya sendiri. Kita gapernah tau apa yang udah dan sedang dilewatin sama orang-orang sekitar, even orang yang paling deket sama kita. Rasanya terlalu jahat kalau terus bandingin hidup yang kita punya dengan hidup yang orang lain punya, yang tentunya belum sebahagia punya kita. Munafik banget kalau misalnya terus stabil ngerasa nggak minder, nggak insecure dan khawatir sama hidup sendiri. Tapi seri...

345600 detik

Ini pukul setengah 2 pagi. Reno udah tidur duluan, biasanya ditemenin sampai aku ketiduran, kasihan dia lagi capek. Karena akunya gabisa tidur, jadi mau nulis dikit deh.  Sebenarnya kalau disuruh nyeritain tentang Reno, ga akan ada habisnya. Terlalu banyak, terlalu ribet, terlalu rahasia.  Iya rahasia banget, sampai dia pun awalnya gaboleh tahu. Tapi gapapa deh, tulisan tentang dia di blog ini sekalian jadi arsip aja kalau kedepannya ada kenapa-kenapa, jadi dia bisa baca berulang kali dan ngerti kalau ada aku disini, hehe. Reno itu perannya gabisa dibilang sepele. Cukup penting seperti yang sudah dia tahu di tulisan sebelumnya, lebih sebenarnya. Kalau hatiku dan otakku nggak debat waktu itu buat paham sama perasaan sendiri, rasanya aku masih sering nangis tiba-tiba dan galau segalau-galaunya karena ngerasa gapunya semangat lagi.  Juga, awalnya itu nggak ada ekspektasi akan jadi pacarnya, cukup suka dari jauh dan diam aja, yang penting ada yang buat aku senyum-senyum sendi...

Untuk Reno

Belakangan takdir terlalu baik, sampai bingung sebenarnya aku sudah melakukan karma baik apa saja. Lucu sekali kalau diingat-ingat ke belakang, beberapa tulisan disini juga sebenarnya ditunjukkan kepadanya, ya hanya saja gamau terang-terangan terlihat.  Apaya, ingin sebenarnya nulis yang panjang banget buat kamu Ren, tapi bingung sekali mau memulai darimana. Kamu sih, terlalu tiba-tiba datangnya... Okedeh, dari sini aja. Nggak tau juga deh alasan pasti kenapa bisa suka sama kamu, aneh, kok kamu gituloh. Padahal rasa-rasanya ada banyak macam laki-laki di dunia ini, aneh banget pokoknya kok malah temen sendiri. Ya, sering bareng aja mungkin ya. Kamu juga baik, meskipun banyakan nyebelinnya. Aduh, kalau bisa request, gamau kamu deh wkwk.  Hmm, kadang-kadang, bukan kadang juga tapi udah sering, aku ngerasa ga pantes buat kamu. Kamu kayak di atas banget sementara aku di bawah banget. Susah digapainya. Tapi, ini yang buat aku gamau nyerah. Insecure sama kamu, tapi pengen deket sama ...

Dibaca

 Beberapa masalah hati tidak bisa disepelekan. Beberapanya mengambil bagian paling besar dari kegiatan yang dilakukan sehari-hari. Orang yang sedang galau, berbunga-bunga, bahkan kosong sekalipun tidak pantas untuk banyak dikomentari apalagi dicibir dengan  mengaitkan pada benang-benang permasalahan lain, termasuk dibandingkan dengan orang lain.  Orang membawa hati yang tidak pernah sama. Beberapanya punya hati yang kuat untuk sekedar masalah sakit hati. Beberapanya lagi sangat lemah, bahkan bisa hancur berkeping-keping hanya karena tidak bisa ditemani seharian. Tidak ada kasus yang paling benar dan paling salah.  Yang sudah kuat, beri pengertian kepada yang masih lemah. Yang masih lemah, belajar banyaklah dari yang sudah kuat. Soal pilihan hati, tidak ada yang pernah tahu maunya apa, kapan, dimana, sama siapa. Ikuti kata hati kalau kata orang-orang. Juga, jangan lupakan logika, setidaknya ia akan jadi si penengah ketika hati mulai bertengkar dengan hati yang lain....

Ada Apa dengan Perasaan?

Baik-baik saja sebenarnya, hanya kadang bingung. Bingung kenapa sekarang begitu dingin.  Tidak, tidak. Aku tidak pernah menyalahkan masa laluku untuk hal-hal dingin yang aku rasakan sekarang. Dia tidak harus bertanggung jawab dengan hal itu dan memang bukan kuasanya untuk itu.  Saat ini, perasaanku suka aneh. Jika sedang menyukai seseorang, bunga-bunganya tumbuh dengan subur. Sayang sekali, bunga-bunganya tidak mau mekar dengan sempurna, di tengah masa mekarnya ia memilih mati. Iya, belum selesai sampai akhir, aku sudah berpikir "kayaknya akan sama", "dia terlalu sempurna", "ah tidak mungkin", banyak sekali. Sampai aku suka lelah dan akhirnya menyerah begitu saja, tidak mau perasaanku mengenal seseorang itu lebih dalam, mungkin ia takut kecewa apabila tidak sesuai harapnya. Tidak hanya itu,  Jika sedang didekati oleh orang lain, dengan sok taunya malah bergumam "ah males kenal orang baru", "aduh udah pasti ga cocok", "dari sosmedny...