Langsung ke konten utama

Untuk Reno

Belakangan takdir terlalu baik, sampai bingung sebenarnya aku sudah melakukan karma baik apa saja. Lucu sekali kalau diingat-ingat ke belakang, beberapa tulisan disini juga sebenarnya ditunjukkan kepadanya, ya hanya saja gamau terang-terangan terlihat. 

Apaya, ingin sebenarnya nulis yang panjang banget buat kamu Ren, tapi bingung sekali mau memulai darimana. Kamu sih, terlalu tiba-tiba datangnya...

Okedeh, dari sini aja.

Nggak tau juga deh alasan pasti kenapa bisa suka sama kamu, aneh, kok kamu gituloh. Padahal rasa-rasanya ada banyak macam laki-laki di dunia ini, aneh banget pokoknya kok malah temen sendiri. Ya, sering bareng aja mungkin ya. Kamu juga baik, meskipun banyakan nyebelinnya. Aduh, kalau bisa request, gamau kamu deh wkwk. 

Hmm, kadang-kadang, bukan kadang juga tapi udah sering, aku ngerasa ga pantes buat kamu. Kamu kayak di atas banget sementara aku di bawah banget. Susah digapainya. Tapi, ini yang buat aku gamau nyerah. Insecure sama kamu, tapi pengen deket sama kamu, berarti aku harus jadi orang yang lebih baik buat kamu, juga buat orang-orang di sekitar aku. Aku mulai belajar caranya ngontrol emosi, selalu berpikir positif, lihat sesuatu dari segala perspektif, susah tau Ren, tapi aku pengen jadi lebih baik buat kamu. Aku juga mulai belajar jadi produktif, biar seenggak-enggaknya kamu bisa notice aku wkwk. Eh, berhasil! Yaaa, beberapa kali kamu nanyain tugas ke aku, dan aku seneng banget bisa share tugasku sama kamu, kayak...aku ada gunanya juga buat kamu wkwkwk. Hebatnya, yang awalnya alasan "aku harus jadi lebih baik untuk Reno", lama-kelamaan berubah "aku harus jadi lebih baik untuk aku". Sampai sekarang memang belum jadi yang baik-baik banget, tapi aku bakalan terus nyoba hihi. 

Ren, aku mungkin bukan tipe pacar yang sebenarnya kamu cari. Ngerti banget lah aku gimana tipe cewek idaman kamu. Lah aku? jauh banget astagaa, gabakal bisa jadi secantik itu. Pengen nyerah pas bagian ini, tapi gatau kenapa aku malah jadi nerima diri aku sendiri. Kalau dilihat-lihat aku cocok juga sama kamu wkwkwkwkwkwkk. Aneh, sejak kapan jadi pd gini. 

Ren, aku juga mungkin gak sepinter kamu. Jujur-sejujurnya aku sering minder soal ini. Tapi biar di notice sama kamu dan dianggap pinter padahal aslinya biasa aja, aku ngerasa harus jadi yang paling rajin di kelas, kayak ngumpulin atau ngerjain tugas pertama lah, aktif di kelas manapun lah, gapernah bolos lah, apalagi ya. Pokoknya sebisa mungkin aku kejar yang bisa buat kamu notice kalau aku ada disini wkwk. Capek sih, bosen, susah, kadang juga males banget. Tapi berhasil, meskipun gak selalu di notice, tapi sepertinya ini jadi habit yang baik buat aku hehe. 

Ini yang terakhir deh, aku malu mau bilang. Tapi jujur banget. Aduh malu.....

Jadi gini, 

Hmm..

Apa jangan bilang aja kali ya...

Tapi kayaknya kamu bakalan penasaran banget..

Aku setiap sembahyang, doa pertama buat keluarga aku, doa kedua buat aku, doa ketiga buat segala hal yang sedang aku upayakan. Lalu, semenjak suka sama kamu dan menyadari kalau ternyata perasaan ini bukan hal yang sementara, nama kamu jadi gabisa dipisahkan dari doa ketiga, bahkan sampai sekarang padahal kamu udah jadi pacar aku😂. Terserah deh mau sembahyang dimana, bahkan kalau aku otonan aja, doanya tetap ada nama kamu, saking jadi kebiasaannya. Aaaa malu banget😭. Nggak kok nggak, aku gapernah langsung minta ke Tuhan biar kamu jadi pacar aku. Aku cuma doa, kalau memang kamu baik buat aku, deketin aja takdirnya yatuhan wkwk. Tau-tau dikabulin dong, nangis.

Ih malu banget, tapi segitu aja dulu deh. Nanti kapan-kapan aku cerita disini lagi buat kamu. Makasih yaaa💓

Komentar

Postingan populer dari blog ini

selamat istirahat sebentar, ya

  Ketika aku tanya Diana, dia menyarankan untuk mengatakan apa saja yang aku rasakan, apa saja dan kapan saja. “Kalau dia benar mencintaimu, dia akan paham dan tidak masalah dengan marahmu”. Ketika aku tanya Claudia, dia menyarankan “katakan saja jangan mengode apapun. Laki-laki terlalu bodoh untuk diberikan kata-kata halus”. Ketika aku tanya Windari, dia menyarankan “ show him random things of you ”. Ketika aku tanya Liana, dia menyarankan “omongin baik-baik saja”. Aku membenarkan semuanya. Tentang apapun yang mereka sarankan adalah ada benarnya. Tentang aku dan kamu yang terhimpit rasa bosan, yang hari ini malah mengawali pagi dengan perdebatan lalu berujung saling mengegosikan diri merasa paling berjuang dan “coba kamu baca baik-baik, coba kamu flashback ke belakang sedikit, apa pernah aku nggak ada buat kamu?” Ternyata, saran-saran memang penting sangat amat penting. Tapi, ada satu hal yang perlu dipahami. Kamu, tidak akan pernah menjadi Gus Ade, juga bukan Dino, buk...

Album Foto

  Pentingnya Punya Album Foto     Haloo, ini adalah sebagian dari sahabat-sahabatku di bangku kuliah. Gimana? cantik-cantik dan ganteng-ganteng kan ya hehehe. Iyain aja biar aku dan mereka seneng :)      Kita stop dulu bahas cinta-cintaan yaa. Aku lagi bosen membahas perasaan 2 orang manusia. Mari kita bahas perasaan banyak manusia sekarang. Sebenarnya, aku juga bingung mau memulai tulisan ini darimana. Aku juga bingung, kenapa aku bisa akrab dengan mereka. Tapi ini penting, aku ingin bercerita hal ini karena aku ingin menyimpan memori yang aku ingat disini,mungkin suatu saat aku akan rindu dan mereka susah dihubungi, tulisan ini sepertinya akan cukup membantu.      Bebicara soal persahabatan, banyak orang yang datang dan pergi di dalam hidup. Ada yang tetap tinggal karena merasa nyaman, ada yang tetap tinggal karena merasa sefrekuensi, atau ada yang tinggal karena ingin memanfaatkan saja, uh jahat. Tapi bersyukurnya, selama aku hidup aku sel...

Mencintai Makhluk Lain

Maksudnya makhluk lain disini bukan hantu ya hehe. Melainkan, tumbuhan atau tanaman atau apalah kata yang merepresentasikan mereka. Aku suka dengan sesuatu yang menyegarkan mata, sungguh itu bisa membuatku punya semangat baru. Meski banyak yang bilang aku cuma ikutan trend berkebun karena pandemi, menurutku tidak sepenuhnya seperti itu. Aku menyadari ada banyak makhluk hidup di bumi ini yang bisa kita cintai, selain manusia. Mungkin, manusia yang "sempurna" itu beberapa diantaranya sering menyakiti, makanya aku pindah haluan begini hahaha.  Bagaimana ya, ketika aku cuma ngobrol sama tanaman yang aku koleksi di kamar tanpa mendengar mereka membalas ucapanku, rasanya lega, lega sekali. Aku jadi bisa mikir jernih, "oh mungkin aku harus begini." "oh mungkin kekeliruanku ada disini." Yaaa, aku jadi bisa mengambil keputusan dan introspeksi diri secara tenang dan tanpa dihakimi oleh orang lain. Memang, beberapa masalah perlu kita utarakan kepada manusia lain, tap...