Langsung ke konten utama

Ada Apa dengan Perasaan?

Baik-baik saja sebenarnya, hanya kadang bingung.

Bingung kenapa sekarang begitu dingin. 

Tidak, tidak. Aku tidak pernah menyalahkan masa laluku untuk hal-hal dingin yang aku rasakan sekarang. Dia tidak harus bertanggung jawab dengan hal itu dan memang bukan kuasanya untuk itu. 


Saat ini, perasaanku suka aneh.

Jika sedang menyukai seseorang, bunga-bunganya tumbuh dengan subur. Sayang sekali, bunga-bunganya tidak mau mekar dengan sempurna, di tengah masa mekarnya ia memilih mati. Iya, belum selesai sampai akhir, aku sudah berpikir "kayaknya akan sama", "dia terlalu sempurna", "ah tidak mungkin", banyak sekali. Sampai aku suka lelah dan akhirnya menyerah begitu saja, tidak mau perasaanku mengenal seseorang itu lebih dalam, mungkin ia takut kecewa apabila tidak sesuai harapnya.

Tidak hanya itu, 
Jika sedang didekati oleh orang lain, dengan sok taunya malah bergumam "ah males kenal orang baru", "aduh udah pasti ga cocok", "dari sosmednya terlihat tidak ada benang merah denganku", "pasti buaya, kalau bukan berarti cowok posesif", selalu seperti itu. Sampai aku capek dan akhirnya tidak pernah membalas chat para laki-laki yang berusaha mengenalku. 

Inginnya mati rasa. Malah tulisan ini sangat berseberangan dengan beberapa tulisanku sebelumnya yang punya mimpi menikah di umur 26 tahun dan menjadi ibu sekaligus istri yang baik. Saat ini dan mungkin akan berlangsung sangat lama, aku punya mimpi baru. Punya rumah sendiri di dataran tinggi, jadi kalau mau jalan-jalan seger banget dan bisa berkebun buah dan sayuran serta tidak menikah. Hidup dengan diri sendiri, rasanya impian yang sangat sempurna dan tidak sabar untuk dijalani. 

Kesimpulannya adalah aku tidak jadi membuka hati, hatiku kembali aku tutup rapat-rapat sampai waktu yang belum ditentukan. Terima kasih. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

selamat istirahat sebentar, ya

  Ketika aku tanya Diana, dia menyarankan untuk mengatakan apa saja yang aku rasakan, apa saja dan kapan saja. “Kalau dia benar mencintaimu, dia akan paham dan tidak masalah dengan marahmu”. Ketika aku tanya Claudia, dia menyarankan “katakan saja jangan mengode apapun. Laki-laki terlalu bodoh untuk diberikan kata-kata halus”. Ketika aku tanya Windari, dia menyarankan “ show him random things of you ”. Ketika aku tanya Liana, dia menyarankan “omongin baik-baik saja”. Aku membenarkan semuanya. Tentang apapun yang mereka sarankan adalah ada benarnya. Tentang aku dan kamu yang terhimpit rasa bosan, yang hari ini malah mengawali pagi dengan perdebatan lalu berujung saling mengegosikan diri merasa paling berjuang dan “coba kamu baca baik-baik, coba kamu flashback ke belakang sedikit, apa pernah aku nggak ada buat kamu?” Ternyata, saran-saran memang penting sangat amat penting. Tapi, ada satu hal yang perlu dipahami. Kamu, tidak akan pernah menjadi Gus Ade, juga bukan Dino, buk...

Album Foto

  Pentingnya Punya Album Foto     Haloo, ini adalah sebagian dari sahabat-sahabatku di bangku kuliah. Gimana? cantik-cantik dan ganteng-ganteng kan ya hehehe. Iyain aja biar aku dan mereka seneng :)      Kita stop dulu bahas cinta-cintaan yaa. Aku lagi bosen membahas perasaan 2 orang manusia. Mari kita bahas perasaan banyak manusia sekarang. Sebenarnya, aku juga bingung mau memulai tulisan ini darimana. Aku juga bingung, kenapa aku bisa akrab dengan mereka. Tapi ini penting, aku ingin bercerita hal ini karena aku ingin menyimpan memori yang aku ingat disini,mungkin suatu saat aku akan rindu dan mereka susah dihubungi, tulisan ini sepertinya akan cukup membantu.      Bebicara soal persahabatan, banyak orang yang datang dan pergi di dalam hidup. Ada yang tetap tinggal karena merasa nyaman, ada yang tetap tinggal karena merasa sefrekuensi, atau ada yang tinggal karena ingin memanfaatkan saja, uh jahat. Tapi bersyukurnya, selama aku hidup aku sel...

Mencintai Makhluk Lain

Maksudnya makhluk lain disini bukan hantu ya hehe. Melainkan, tumbuhan atau tanaman atau apalah kata yang merepresentasikan mereka. Aku suka dengan sesuatu yang menyegarkan mata, sungguh itu bisa membuatku punya semangat baru. Meski banyak yang bilang aku cuma ikutan trend berkebun karena pandemi, menurutku tidak sepenuhnya seperti itu. Aku menyadari ada banyak makhluk hidup di bumi ini yang bisa kita cintai, selain manusia. Mungkin, manusia yang "sempurna" itu beberapa diantaranya sering menyakiti, makanya aku pindah haluan begini hahaha.  Bagaimana ya, ketika aku cuma ngobrol sama tanaman yang aku koleksi di kamar tanpa mendengar mereka membalas ucapanku, rasanya lega, lega sekali. Aku jadi bisa mikir jernih, "oh mungkin aku harus begini." "oh mungkin kekeliruanku ada disini." Yaaa, aku jadi bisa mengambil keputusan dan introspeksi diri secara tenang dan tanpa dihakimi oleh orang lain. Memang, beberapa masalah perlu kita utarakan kepada manusia lain, tap...