Baik-baik saja sebenarnya, hanya kadang bingung.
Bingung kenapa sekarang begitu dingin.
Tidak, tidak. Aku tidak pernah menyalahkan masa laluku untuk hal-hal dingin yang aku rasakan sekarang. Dia tidak harus bertanggung jawab dengan hal itu dan memang bukan kuasanya untuk itu.
Saat ini, perasaanku suka aneh.
Jika sedang menyukai seseorang, bunga-bunganya tumbuh dengan subur. Sayang sekali, bunga-bunganya tidak mau mekar dengan sempurna, di tengah masa mekarnya ia memilih mati. Iya, belum selesai sampai akhir, aku sudah berpikir "kayaknya akan sama", "dia terlalu sempurna", "ah tidak mungkin", banyak sekali. Sampai aku suka lelah dan akhirnya menyerah begitu saja, tidak mau perasaanku mengenal seseorang itu lebih dalam, mungkin ia takut kecewa apabila tidak sesuai harapnya.
Tidak hanya itu,
Jika sedang didekati oleh orang lain, dengan sok taunya malah bergumam "ah males kenal orang baru", "aduh udah pasti ga cocok", "dari sosmednya terlihat tidak ada benang merah denganku", "pasti buaya, kalau bukan berarti cowok posesif", selalu seperti itu. Sampai aku capek dan akhirnya tidak pernah membalas chat para laki-laki yang berusaha mengenalku.
Inginnya mati rasa. Malah tulisan ini sangat berseberangan dengan beberapa tulisanku sebelumnya yang punya mimpi menikah di umur 26 tahun dan menjadi ibu sekaligus istri yang baik. Saat ini dan mungkin akan berlangsung sangat lama, aku punya mimpi baru. Punya rumah sendiri di dataran tinggi, jadi kalau mau jalan-jalan seger banget dan bisa berkebun buah dan sayuran serta tidak menikah. Hidup dengan diri sendiri, rasanya impian yang sangat sempurna dan tidak sabar untuk dijalani.
Kesimpulannya adalah aku tidak jadi membuka hati, hatiku kembali aku tutup rapat-rapat sampai waktu yang belum ditentukan. Terima kasih.
Komentar
Posting Komentar