Langsung ke konten utama

345600 detik

Ini pukul setengah 2 pagi. Reno udah tidur duluan, biasanya ditemenin sampai aku ketiduran, kasihan dia lagi capek. Karena akunya gabisa tidur, jadi mau nulis dikit deh. 

Sebenarnya kalau disuruh nyeritain tentang Reno, ga akan ada habisnya. Terlalu banyak, terlalu ribet, terlalu rahasia. 

Iya rahasia banget, sampai dia pun awalnya gaboleh tahu. Tapi gapapa deh, tulisan tentang dia di blog ini sekalian jadi arsip aja kalau kedepannya ada kenapa-kenapa, jadi dia bisa baca berulang kali dan ngerti kalau ada aku disini, hehe.

Reno itu perannya gabisa dibilang sepele. Cukup penting seperti yang sudah dia tahu di tulisan sebelumnya, lebih sebenarnya. Kalau hatiku dan otakku nggak debat waktu itu buat paham sama perasaan sendiri, rasanya aku masih sering nangis tiba-tiba dan galau segalau-galaunya karena ngerasa gapunya semangat lagi. 

Juga, awalnya itu nggak ada ekspektasi akan jadi pacarnya, cukup suka dari jauh dan diam aja, yang penting ada yang buat aku senyum-senyum sendiri lagi wkwk. Tapi ternyata dibawa sampai sejauh ini, kalau kata Reno, ini tuh unmei (takdir) rasanya benar juga. Mana ada 2 orang yang sebelumnya nggak akrab sama sekali dan sempet berantem sampai salah satunya punya pikiran gabakal bisa temenan, tiba-tiba malah jadi teman baik dan pacaran. Masih gapercaya aja wkwk. 

Oh iya, aku inget banget waktu hari valentine yang lalu, aku, Win, Din, Lin dan Klo iseng-iseng buat video gitu, ya biasalah waktu itu pada jomblo semua, kecuali Klo. Awalnya mikir, anjir buat apa dah video ini, gapenting banget, dia gabakal pernah tahu juga. Aku pikir Reno harus lihat video itu, tapi lupaaa banget disimpen sama siapa, kalau nggak salah ada di Windari, sebentar deh kapan-kapan coba aku tanyain, atau kamu mau nanyain Ren? Isinya rahasia sih, aku gamau spill😜

Aku juga banyak sekali nulisin tentang Reno di buku diary, banyak haduh wkwk. Tapi kalau yang ini Reni gaboleh lihat, vibesnya negatif soalnya kalau aku udah nulis diary berarti aku mau nyerah wkwk. Apalagi ya, oh ya! second akun itu sebenernya ada close friendnya yang isinya cuma Win, Lin, Din, dan Klo. Malu mau bilang, tapi yaudah deh wkwk. Jadi, dulu kalau Reno chat dan bikin aku senyum-senyum, chatnya aku screen shoot dan aku simpen di arsip close friend. Nggak cuma ss-an chat aja, kalau aku mau cerita tentang Reno juga disana, karena saat itu blog ini belum aman (secara aku taruh di profil ig, siapa tau dia gabut dan baca kan bahaya yaaa). Kapan-kapan pengen share ke Reno, tapi belum siap soalnya memalukan sekali😭

Semuanya aku lakuin karena nggak ada niatan dan bayangan bakalan jadi pacarnya. Jadi pacarnya itu kayak sesuatu yang gamungkin banget deh. Salah banget mikir kayak gitu, tau-taunya beneran dijadiin pacar, shocknya sampai bikin mual banget wkwk. Satu yang paling aku sadari, aku nih sebagai manusia gabakal pernah tahu takdirku mau dibawa kemana. Reno ini bener-bener hal yang "Hah Masaaaaa sihhhh?!" yang pernah aku alami seumur hidup. Gila banget kalau di flashback beberapa waktu belakangan, terlalu nggak nyangka bakalan secepat ini. Ada sih hayalan jadi pacarnya, tapi nanti-nanti pas aku udah lulus dari kuliah. Ih, bisa-bisanya dikasinya sebelum lulus wkwk. 

Tapi aku ngerti sih, gaboleh kesenengan juga. Makanya, harus nyiapin kemungkinan terburuk. Semisal nih, aku dan Reno cuma sampai beberapa saat aja, aku gapapa jujur. Ini udah lebih dari cukup. Ingin lah berjuang bareng-bareng sama Reno, tapi balik lagi, kalau takdirnya nanti berbelok arah, aku gapapa palingan nangis lagi seminggu wkwk. Tapi seriusan, aku bakalan gapapa, aku gabakal benci sama dia, putus pertemanan sama dia, apalagi lupain dia. Aku udah biasa berjuang diem-diem dari dulu, sampai nyatet plus dan minusnya Reno terus aku diskusi sama Windari apakah aku harus lanjut apa nggak, nangis banget segitunya, coba aja disuruh analisis skripsi, mana bisa sedetail dan serajin itu wkwk😭

Awal jadi pacarnya, aku takut gabisa punya waktu sendiri dan sama temen-temenku lagi. Aku takut bakalan terlalu fokus sama dia. Ternyata salah besar wkwk, dia ngebebasin bangetttt, jadinya hidupku nggak jauh beda seperti saat aku masih sendirian, cuma nambah seneng aja rasa-rasanya wkwk. Banyak hal yang bikin aku ngerasa disayang dan dijaga banget sama dia, meskipun covernya dia bangsat banget ya wkwk. Yaaa, yakin sih kedepannya bakalan baik-baik aja, setidaknya ya.

Masih banyak hal yang ingin aku rasain sama Reno. Aku ingin tahu rasanya pertama kali dijemput sama dia, jalan berdua pertama kali, berantem pertama kali, semua hal-hal pertama meskipun ada beberapa yang gabisa aku lakukan. 

Sebelum terlalu panjang, sejauh ini baik. Beberapa hari ini baik. Kedepannya ingin lebih baik lagi. Aku masih belajar memahami Reno. Aku tahu kisahku sebelumnya, aku banyak sekali salahnya, sama yang kali ini harus bisa jadi aku yang lebih baik. Ragu sih, tapi kalau itu sama Reno kayaknya bisa-bisa aja dilewatin, hehe. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

selamat istirahat sebentar, ya

  Ketika aku tanya Diana, dia menyarankan untuk mengatakan apa saja yang aku rasakan, apa saja dan kapan saja. “Kalau dia benar mencintaimu, dia akan paham dan tidak masalah dengan marahmu”. Ketika aku tanya Claudia, dia menyarankan “katakan saja jangan mengode apapun. Laki-laki terlalu bodoh untuk diberikan kata-kata halus”. Ketika aku tanya Windari, dia menyarankan “ show him random things of you ”. Ketika aku tanya Liana, dia menyarankan “omongin baik-baik saja”. Aku membenarkan semuanya. Tentang apapun yang mereka sarankan adalah ada benarnya. Tentang aku dan kamu yang terhimpit rasa bosan, yang hari ini malah mengawali pagi dengan perdebatan lalu berujung saling mengegosikan diri merasa paling berjuang dan “coba kamu baca baik-baik, coba kamu flashback ke belakang sedikit, apa pernah aku nggak ada buat kamu?” Ternyata, saran-saran memang penting sangat amat penting. Tapi, ada satu hal yang perlu dipahami. Kamu, tidak akan pernah menjadi Gus Ade, juga bukan Dino, buk...

Album Foto

  Pentingnya Punya Album Foto     Haloo, ini adalah sebagian dari sahabat-sahabatku di bangku kuliah. Gimana? cantik-cantik dan ganteng-ganteng kan ya hehehe. Iyain aja biar aku dan mereka seneng :)      Kita stop dulu bahas cinta-cintaan yaa. Aku lagi bosen membahas perasaan 2 orang manusia. Mari kita bahas perasaan banyak manusia sekarang. Sebenarnya, aku juga bingung mau memulai tulisan ini darimana. Aku juga bingung, kenapa aku bisa akrab dengan mereka. Tapi ini penting, aku ingin bercerita hal ini karena aku ingin menyimpan memori yang aku ingat disini,mungkin suatu saat aku akan rindu dan mereka susah dihubungi, tulisan ini sepertinya akan cukup membantu.      Bebicara soal persahabatan, banyak orang yang datang dan pergi di dalam hidup. Ada yang tetap tinggal karena merasa nyaman, ada yang tetap tinggal karena merasa sefrekuensi, atau ada yang tinggal karena ingin memanfaatkan saja, uh jahat. Tapi bersyukurnya, selama aku hidup aku sel...

Mencintai Makhluk Lain

Maksudnya makhluk lain disini bukan hantu ya hehe. Melainkan, tumbuhan atau tanaman atau apalah kata yang merepresentasikan mereka. Aku suka dengan sesuatu yang menyegarkan mata, sungguh itu bisa membuatku punya semangat baru. Meski banyak yang bilang aku cuma ikutan trend berkebun karena pandemi, menurutku tidak sepenuhnya seperti itu. Aku menyadari ada banyak makhluk hidup di bumi ini yang bisa kita cintai, selain manusia. Mungkin, manusia yang "sempurna" itu beberapa diantaranya sering menyakiti, makanya aku pindah haluan begini hahaha.  Bagaimana ya, ketika aku cuma ngobrol sama tanaman yang aku koleksi di kamar tanpa mendengar mereka membalas ucapanku, rasanya lega, lega sekali. Aku jadi bisa mikir jernih, "oh mungkin aku harus begini." "oh mungkin kekeliruanku ada disini." Yaaa, aku jadi bisa mengambil keputusan dan introspeksi diri secara tenang dan tanpa dihakimi oleh orang lain. Memang, beberapa masalah perlu kita utarakan kepada manusia lain, tap...