Langsung ke konten utama

Album Foto

 



Pentingnya Punya Album Foto




    Haloo, ini adalah sebagian dari sahabat-sahabatku di bangku kuliah. Gimana? cantik-cantik dan ganteng-ganteng kan ya hehehe. Iyain aja biar aku dan mereka seneng :)

    Kita stop dulu bahas cinta-cintaan yaa. Aku lagi bosen membahas perasaan 2 orang manusia. Mari kita bahas perasaan banyak manusia sekarang. Sebenarnya, aku juga bingung mau memulai tulisan ini darimana. Aku juga bingung, kenapa aku bisa akrab dengan mereka. Tapi ini penting, aku ingin bercerita hal ini karena aku ingin menyimpan memori yang aku ingat disini,mungkin suatu saat aku akan rindu dan mereka susah dihubungi, tulisan ini sepertinya akan cukup membantu. 

    Bebicara soal persahabatan, banyak orang yang datang dan pergi di dalam hidup. Ada yang tetap tinggal karena merasa nyaman, ada yang tetap tinggal karena merasa sefrekuensi, atau ada yang tinggal karena ingin memanfaatkan saja, uh jahat. Tapi bersyukurnya, selama aku hidup aku selalu dikelilingi oleh orang baik yang mau menerimaku di lingkungan pertemanan mereka. 

    Menurutku, keberadaan teman adalah bagian terpenting setelah keberadaan keluarga di dalam hidup. Banyak sekali perspektif tentang pertemanan yang beberapa kali sempat aku tonton dan baca di berbagai laman. Aku tidak begitu setuju dengan pemikiran kalau sahabat sejati cuma ada 1, cuma datang sekali seumur hidup. Aku lebih setuju kalau sahabat itu orang yang bisa nyambung sama kita, bisa datang kapan saja tapi menetap selamanya. Tidak harus selalu keep in touch, bukan berarti dia harus sama kita terus, bukan berarti dia gapunya hidup sosial lain selain sama kita. Itu...cukup keliru menurutku.

    Aku setuju kalau kita gabisa temenan sama semua orang, kita gabisa selalu satu pandangan sama mereka, tapi kalau dia menganggap kita teman, sejelek-jeleknya kita dia akan tetap stay. Memang benar, semakin dewasa circle kita akan semakin sempit. Iyaa, tidak semua teman pantas mendapatkan julukan "sahabat sejati". 

So, kalau aku sebutkan satu-persatu, tulisan ini akan sangatttt panjang. Tapi percayalah, siapapun kalian yang aku kenal dari TK sampai umurku yang ke-20 tahun ini, aku pasti ingat. Aku jarang lupa wajah dan nama orang, ditambah aku orangnya suka mengoleksi kenangan, jadi yah kalian-kalian pasti akan aku ingat seumur hidup. Oke, kenapa judulnya album foto? Sederhana saja, dari aku kecil (kalian juga pastinya) punya banyak foto. Aku senang melihat prosesku mendewasa dalam bentuk foto. Tapi, aku berpikir, kok aku gapernah mencetak foto lagi semenjak remaja dan menuju dewasa ini ya? Oh, jawabannya karena teknologi. Tapi aku berpikir, aku dari SMP-SMA suka mengumpulkan foto bersama teman-temanku, kemudian datanya hilang, dan aku tidak bisa melihatnya lagi. Kemudian, aku sempat melihat postingan tante-tanteku di Facebook,mereka senang membagikan kenangan bersama anak-anak mereka disana, cukup praktis. Tapi,aku berpikir lagi, iyasih Facebook masih bertahan kurang lebih selama satu dekade ini, tapi kalau aku udah tua nanti...., ah aplikasi itu pasti akan punah seperti Friendster, leluhurnya. 

Jadi, mempunyai minimal 1 album kenangan saja adalah hal yang baik untuk bahan cerita di masa depan. Teman-temanku berkata, aku lebay banget sampai segitunya. Tapi menurutku itu hal yang sangat berharga. Aku tidak tahu kapan akan rindu dengan orang-orang yang berproses bersamaku, aku tidak tahu masa depanku dimana dan seperti apa. Aku ingin suatu saat nanti, aku bisa bercerita kepada anak-anakku, "dulu ibu pernah ikut kegiatan ini loh". "Temen ibu yang ini pernah kayak gini loh." "Ibu pernah suka sama yang ini loh." Dan hal lainnya lagi. Bagaimana? terkesan sangat tua? Hmm, aku sering bercerita seperti itu dengan orang tuaku dulu. Namun, semenjak aku sibuk dengan hidupku, sedikit sekali waktu untuk kembali bercerita. Ohya,mungkin saat reuni nanti, album foto itu akan jadi rebutan hehe.

Aku banyak mempunyai moment berharga ketika SMP-SMA, namun semuanya hilang karena teknologi. Aku tidak mau moment di masa kuliahku bernasib sama. Jadi, aku sedang sibuk mengumpulkan dan mencetak foto-foto yang menurutku bisa dikenang selamanya. Teknologi mungkin bisa mempermudah hidup, tapi teknologi tidak pernah bisa menyimpan moment berharga dengan baik. Yang bisa menyimpan dengan baik hanya hati dan album foto. 

Setelah lulus nanti, aku akan lebih banyak bertemu orang,akan lebih banyak punya pengalaman, akan menggapai mimpi-mimpiku, akan bertemu dengan laki-laki yang menjadi jodohku, akan banyak sekali melewati fase kehidupan baru sepanjang Tuhan mengijinkan hidupku di bumi lebih lama. Dan aku tidak sabar untuk mengumpulkan foto dari moment demi moment untuk masa tua yang penuh cerita. 

    

Komentar

Postingan populer dari blog ini

selamat istirahat sebentar, ya

  Ketika aku tanya Diana, dia menyarankan untuk mengatakan apa saja yang aku rasakan, apa saja dan kapan saja. “Kalau dia benar mencintaimu, dia akan paham dan tidak masalah dengan marahmu”. Ketika aku tanya Claudia, dia menyarankan “katakan saja jangan mengode apapun. Laki-laki terlalu bodoh untuk diberikan kata-kata halus”. Ketika aku tanya Windari, dia menyarankan “ show him random things of you ”. Ketika aku tanya Liana, dia menyarankan “omongin baik-baik saja”. Aku membenarkan semuanya. Tentang apapun yang mereka sarankan adalah ada benarnya. Tentang aku dan kamu yang terhimpit rasa bosan, yang hari ini malah mengawali pagi dengan perdebatan lalu berujung saling mengegosikan diri merasa paling berjuang dan “coba kamu baca baik-baik, coba kamu flashback ke belakang sedikit, apa pernah aku nggak ada buat kamu?” Ternyata, saran-saran memang penting sangat amat penting. Tapi, ada satu hal yang perlu dipahami. Kamu, tidak akan pernah menjadi Gus Ade, juga bukan Dino, buk...

Dear My Future Son & Daughter

2021. Ibumu mungkin sedang banyak mengalami beban hidup. Mulai dari yang ringan, sedang, berat seberat-beratnya. Mungkin ibumu sedang kacau pikiran dan tujuan hidupnya, tidak tahu harus bagaimana menghadapi dunia yang ternyata lebih kejam daripada yang dikatakan oleh orang-orang. Ibumu mungkin juga sedang gundah dengan kisah asmaranya. Tidak tahu dimana ayahmu sedang berada. Tapi kamu tidak perlu cemas, ibumu akan melakukan yang terbaik demi masa depan kalian yang cerah. Ibumu tidak akan membuat hidup kalian penuh kemalangan, apalagi harus menghadapi banyak trauma seperti yang dirasaka  oleh ibumu. Kalaupun takdir berkata lain saat kita bertemu nanti, percayalah kalian hanya perlu yakin dengan rencana Tuhan. Ada banyak hal yang tidak bisa kita tebak di dunia ini. Zaman kalian nanti mungkin akan lebih canggih daripada zaman ibu sekarang, tapi manusia tidak bisa mengalahkan kuasa semesta.  Tidak banyak yang bisa ibumu pesankan, karena sejujurnya ibumu pun tidak tahu akan hari es...