Langsung ke konten utama

Resolusi, Ekspektasi, Menangisi

 


Halo! Selamat tahun baruu 2021. Terima kasih sudah bertahan sejauh ini. Kalian semua hebat. Btw, pergantian tahun kemarin berbeda sekali ya. Langit tidak riuh dengan ledakan kembang api yang cantik, suara terompet tidak terdengung dimana-mana, jalanan sepi oleh anak muda. Tapi, sadar tidak? Pergantian tahun kemarin tumben banget nggak hujan. Ijinkan aku menceritakan pengalaman pergantian tahun kemarin..

Diawali dengan terlambat bangun tidur daripada biasanya, iya harusnya jam 6 pagi sudah bangun dan lanjut lari pagi di sawah kabupaten tetangga wkwk. Tapi, alarm malah berhianat padaku, yasudah aku molor sampai pukul setengah 8. Sarapanku tetap masakan Ibu,karena Ibu tidak pernah absen memasak dalam situasi apapun <3. Kemudian, aku lanjut mandi dan mengerjakan tugas-tugas sebelum UAS senin nanti. Tugas selesai dengan baik, lalu aku gabut, lelah scrolling dunia maya, aku memutuskan untuk mengetik surat online untuk sahabat-sahabat baikku, cukup banyak sekitar belasan surat. Tapi aku senang dan selalu senyum-senyum sendiri ketika mengetiknya. Surat itu berisi ucapan terima kasih,maaf, dan harapanku kepada mereka. Oh ya, tidak lupa 3 list lagu pilihanku dan foto tervafortiku bersama mereka di tahun 2020. Iya, surat yang sederhana,namun aku suka komposisinya. Menurutku, ada 3 hal hebat di dunia yang bisa mengubah banyak hal yaitu, kata, musik, dan foto. Aku tidak bisa memberikan gift yang besar dan mahal untuk mereka, aku juga tidak bisa mengucapkan "happy new year!" secara langsung. Tapi aku yakin,mereka paham maksudku wkwk. 

Lalu, aku janjian makan mie bareng Claudia dan Windari di sore harinya, sekalian kita curhat dan becanda-becandaan di penghujung tahun. Meskipun Diana dan Liana tidak bisa ikut, namun aku bersyukur bisa melewati hari terakhir di 2020 dengan sahabat-sahabat baikku, itu lebih dari cukup. Windari yang random membuat kami memutuskan untuk jalan-jalan ke pantai. Terkejut banget, betapa sepi pantai saat itu. Kami terus berjalan menyusuri pasir putih pantai yang kadang halus kadang kasar terasa di kaki. Dilanjutkan dengan mengobrol, main pasir, dan main air. Aku senang bisa saling lempar rumput laut ke Windari dan Claudia. Wkwk, sampai akhirnya suasana agak kalem ketika matahari mulai terbenam. Kami mulai deeptalk sampai akhirnya melihat bebek laut (windari yang ngasi nama) berenang di depan kami. Lalu,kami melihat orang pacaran dan menunggu moment mereka berciuman, aaa so sweet! wkwk. Lalu kami pulang melintasi jalan trotoar (kaki udah capek melawan pasir). Sedih melihat keadaan dan suasana restoran,hotel, dan bar yang sangat sepi. Kami sempat kaget melihat harga-harga yang tertera,murah, terlalu murah! Tapi kami tidak mampir,karena hari sudah hampir gelap. Ketika berjalan, kami dikagetkan dengan bapak-bapak yang entah siapa menyapa kami "happy new year,mbak!" sudah jelas,kami kompak membalasnya "Happy new year pak!" Lalu kami tertawa, sumpah sih itu kejadian moodbooster banget hehehe. Lalu kami pulang dan berpisah untuk merayakan tahun baru bersama keluarga.

Sampai di rumah aku mandi dan pergi ke rumah kakakku yang juga tetanggaku mwehehe. Ternyata,mereka sudah selesai bakar-membakar, untungnya belum makan-makan. Aku bermain dengan adik kecilku sebentar dan mengobrol dengan orang rumah. Lalu,setelah semuanya lengkap,kami makan bersama. Aku senang bisa makan sambal buatan tanteku yang paling enakk,oh jelas aku sampai nambah 2x hehe. Sehabis makan, aku mengobrol dengan adik-adikku yang beranjak remaja, waktu sangat cepat wkwk. Sementara ibu-ibu sibuk bermain dengan adik kecilku. Saudara laki-laki dan bapak-bapak? Kalian taulah mereka ngapain wkwk. Aku mengantuk ketika puul 11 malam, aku kembali ke kamar dan scrolling sosmed sampai pukul 12 malam. Lalu aku keluar kamar ketika ada 1 kembang api yang meledak di langit, aku berdoa dan masuk kamar untuk mengambil kain dan selendang, lalu ke merajan untuk sembahyang. Setelah itu, kakakku yang baru pulang kerja masak tteobokki, yaudah aku makan lagi hehe. Lalu aku kembali ke kamar sekitar pukul 1 pagi, scrolling sosmed meliat betapa gembiranya orang-orang di instastory, dan akhirnya terlelap pukul 3 pagi. 

Aku bersyukur hari itu aku lalui dengan orang-orang tersayang. Aku berharap akan terus seperti itu di tahun-tahun berikutnya. Oh ya, beberapa hari sebelum pergantian tahun,aku menulis beberapa goals di 2021. Kalau orang lain menulis keinginan dan pencapaiannya secara mutlak, aku cuma menulis hal-hal yang bisa membuatku menjadi manusia yang lebih baik. Ambisi-ambisi besar aku biarkan tercatat di dalam hatiku, aku harus belajar tidak berekspektasi terlalu tinggi, aku harus akrab dengan rasa kecewa, aku harus sayang pada setiap pencapaian kecilku dengan cara tidak memaksakan kehendak. Tahun 2020 kemarin,banyak sekali belajar tentang rasa sabar dan ikhlas. Tahun 2020 memang bukan tahun yang baik, tapi aku banyak belajar hal baik di tahun kemarin. Aku senang menemukan ketenangan dan pencapaian baru dalam kedewasaanku. Aku tidak punya prestasi yang hebat di tahun 2020, tapi aku mendapat banyak sekali pelajaran hidup yang hebat. Untuk itu, resolusiku tahun 2021 tidak penuh dengan ekspektasi besar agar aku tidak menangisinya apabila nasib baik tidak berpihak padaku. Semangat untuk pejuang resolusi di 2021,kalian pasti bisa <3

Komentar

Postingan populer dari blog ini

selamat istirahat sebentar, ya

  Ketika aku tanya Diana, dia menyarankan untuk mengatakan apa saja yang aku rasakan, apa saja dan kapan saja. “Kalau dia benar mencintaimu, dia akan paham dan tidak masalah dengan marahmu”. Ketika aku tanya Claudia, dia menyarankan “katakan saja jangan mengode apapun. Laki-laki terlalu bodoh untuk diberikan kata-kata halus”. Ketika aku tanya Windari, dia menyarankan “ show him random things of you ”. Ketika aku tanya Liana, dia menyarankan “omongin baik-baik saja”. Aku membenarkan semuanya. Tentang apapun yang mereka sarankan adalah ada benarnya. Tentang aku dan kamu yang terhimpit rasa bosan, yang hari ini malah mengawali pagi dengan perdebatan lalu berujung saling mengegosikan diri merasa paling berjuang dan “coba kamu baca baik-baik, coba kamu flashback ke belakang sedikit, apa pernah aku nggak ada buat kamu?” Ternyata, saran-saran memang penting sangat amat penting. Tapi, ada satu hal yang perlu dipahami. Kamu, tidak akan pernah menjadi Gus Ade, juga bukan Dino, buk...

Album Foto

  Pentingnya Punya Album Foto     Haloo, ini adalah sebagian dari sahabat-sahabatku di bangku kuliah. Gimana? cantik-cantik dan ganteng-ganteng kan ya hehehe. Iyain aja biar aku dan mereka seneng :)      Kita stop dulu bahas cinta-cintaan yaa. Aku lagi bosen membahas perasaan 2 orang manusia. Mari kita bahas perasaan banyak manusia sekarang. Sebenarnya, aku juga bingung mau memulai tulisan ini darimana. Aku juga bingung, kenapa aku bisa akrab dengan mereka. Tapi ini penting, aku ingin bercerita hal ini karena aku ingin menyimpan memori yang aku ingat disini,mungkin suatu saat aku akan rindu dan mereka susah dihubungi, tulisan ini sepertinya akan cukup membantu.      Bebicara soal persahabatan, banyak orang yang datang dan pergi di dalam hidup. Ada yang tetap tinggal karena merasa nyaman, ada yang tetap tinggal karena merasa sefrekuensi, atau ada yang tinggal karena ingin memanfaatkan saja, uh jahat. Tapi bersyukurnya, selama aku hidup aku sel...

Mencintai Makhluk Lain

Maksudnya makhluk lain disini bukan hantu ya hehe. Melainkan, tumbuhan atau tanaman atau apalah kata yang merepresentasikan mereka. Aku suka dengan sesuatu yang menyegarkan mata, sungguh itu bisa membuatku punya semangat baru. Meski banyak yang bilang aku cuma ikutan trend berkebun karena pandemi, menurutku tidak sepenuhnya seperti itu. Aku menyadari ada banyak makhluk hidup di bumi ini yang bisa kita cintai, selain manusia. Mungkin, manusia yang "sempurna" itu beberapa diantaranya sering menyakiti, makanya aku pindah haluan begini hahaha.  Bagaimana ya, ketika aku cuma ngobrol sama tanaman yang aku koleksi di kamar tanpa mendengar mereka membalas ucapanku, rasanya lega, lega sekali. Aku jadi bisa mikir jernih, "oh mungkin aku harus begini." "oh mungkin kekeliruanku ada disini." Yaaa, aku jadi bisa mengambil keputusan dan introspeksi diri secara tenang dan tanpa dihakimi oleh orang lain. Memang, beberapa masalah perlu kita utarakan kepada manusia lain, tap...