Langsung ke konten utama
Selamat menempuh kehidupan lama di tahun 2020.



Ini adalah tulisan pertamaku di tahun ini.Wishlist yang paling pertama ingin aku lakukan. Tahun ini tidak cukup ramai. Terkesan biasa saja,seperti sebelum-sebelumnya.Banyak cara untuk merayakan suatu masa depan yang baru tergantung selera dan kebiasaan setiap orang.Menyepi,itu adalah pilihan caraku.Aku memilih untuk tidak terlalu berlebihan menyambut hari ini. Karena,kehidupanku di tahun kemarinlah yang akan kembali aku jalani,mungkin dengan kesadaran untuk merubah beberapa aspek di dalamnya. Sudahlah,aku merasa terlalu tua dan memunafikkan diri mengaku masih remaja,ya intinya umurku sudah tua. Aku tidak masalah orang lain menganggapku "tidak tahu makna tahun baru." Tunggu,setiap orang bebas mengembangkan sudut pandang dan pendapatnya dengan catatan tidak memaksa. Dan ini adalah sudut pandangku dan aku sama sekali tidak memaksa siapapun untuk menyetujuinya.

Hari ini mungkin menjadi hari istimewa bagi semua makhluk yang masih bernafas di seluruh dunia. Ya! bisa hidup sampai di tahun ini adalah suatu bentuk syukur dan penghargaan bagi diri sendiri sehingga wajar saja jika dimana - mana diadakan pesta dan perayaan lain yang bernuansa "ramai". Itu sangat menyenangkan bagi orang - orang yang masih memiliki waktu,tenaga,dan biaya untuk merayakannya. Namun,pernahkah kalian berpikir begitu banyak perayaan "sederhana" yang jarang terlihat di setiap perayaan tahun baru? Orang-orang yang pada hari ini sembuh dari koma,orang-orang yang hari ini mengalami kecelakaan namun masih bisa selamat,orang-orang yang hari ini masih bertahan ditengah perjuangannya melawan kanker. Dari hati mereka yang paling dalam,mereka "menyambut" tahun yang baru ini dengan penuh syukur yang sederhana.Sesederhana mereka masih dianugerahi nafas panjang sampai detik ini. Itu sudah lebih dari cukup untuk mereka.Dan,pernahkah kalian melihat pegawai swasta yang masih bekerja di pergantian tahun ini? Para polisi yang masih setia megatur lalu lintas,para tenaga kesehatan yang masih sibuk mondar-mandir di lorong rumah sakit,para anak muda yang lebih memilih mengambil kerja part time demi menambah uang saku dibandingkan ikut berpesta. Mereka hebat! aku sangat ingin seperti mereka,namun tahun ini nampaknya juga belum rejekiku untuk melakukan hal itu. "sebuah perbaikan dan pelayanan." Begitulah kesederhanaan mereka menyambutnya. Mungkin saat tengah malam tadi mereka ikut meniup terompet ataupun berbagi makanan dengan rekannya dengan cara sederhana yang penting ikut menyambut.Lalu,bagaimana dengan orang-orang tunawisma?tunarungu?tunanetra? Atau....anak-anak tanpa orang tua di panti asuhan dan para lansia di panti jompo? Oke...,tadi aku mengatakan ini adalah hari istimewa bagi semua makhluk yang masih bernafas bukan?Bagaimana perasaan dan cara segala jenis tumbuhan dan binatang dalam menyambut tahun baru? Ah,itu akan menjadi sangat panjang jika aku uraikan satu persatu.Mungkin juga aku harus mewawancarai segala jenis tumbuhan dan hewan agar tahu sudut pandang mereka,hahaha.

Jadi,untuk kamu yang mungkin merasa bersedih di malam pergantian tahun ini karena suatu alasan (alasannya simpan untuk dirimu sendiri jangan beritahu aku), cobalah melihat dan merasakan sekelilingmu. Mungkin alasan yang membuat kamu sedih hari ini tidaklah sebanding dengan alasan orang lain yang lebih berat dan ia memilih untuk menertawakannya dibandingan menangisinya. Saat kamu sudah menemukan contohnya,jangan pernah ragu untuk bersyukur! Tenang,jangan khawatir masa depan itu banyak warnanya,banyak jalannya,banyak bentuknya.Jalani tahunmu saat ini dengan wajar dan tetap lakukan perbaikan-perbaikan kecil yang nanti kamu percayai akan menjadi perbaikan yang besar untuk hidupmu.

Selamat melanjutkan perjuangan bagi yang sedang berjuang.
Selamat memulai perjalanan bagi yang akan berpetualang.
Selamat pulang bagi yang sudah menemukan tujuannya dan ingin istirahat sebentar.
Nanti pagi,kita mulai perjalanan lagi di tahun yang berangka baru.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

selamat istirahat sebentar, ya

  Ketika aku tanya Diana, dia menyarankan untuk mengatakan apa saja yang aku rasakan, apa saja dan kapan saja. “Kalau dia benar mencintaimu, dia akan paham dan tidak masalah dengan marahmu”. Ketika aku tanya Claudia, dia menyarankan “katakan saja jangan mengode apapun. Laki-laki terlalu bodoh untuk diberikan kata-kata halus”. Ketika aku tanya Windari, dia menyarankan “ show him random things of you ”. Ketika aku tanya Liana, dia menyarankan “omongin baik-baik saja”. Aku membenarkan semuanya. Tentang apapun yang mereka sarankan adalah ada benarnya. Tentang aku dan kamu yang terhimpit rasa bosan, yang hari ini malah mengawali pagi dengan perdebatan lalu berujung saling mengegosikan diri merasa paling berjuang dan “coba kamu baca baik-baik, coba kamu flashback ke belakang sedikit, apa pernah aku nggak ada buat kamu?” Ternyata, saran-saran memang penting sangat amat penting. Tapi, ada satu hal yang perlu dipahami. Kamu, tidak akan pernah menjadi Gus Ade, juga bukan Dino, buk...

Album Foto

  Pentingnya Punya Album Foto     Haloo, ini adalah sebagian dari sahabat-sahabatku di bangku kuliah. Gimana? cantik-cantik dan ganteng-ganteng kan ya hehehe. Iyain aja biar aku dan mereka seneng :)      Kita stop dulu bahas cinta-cintaan yaa. Aku lagi bosen membahas perasaan 2 orang manusia. Mari kita bahas perasaan banyak manusia sekarang. Sebenarnya, aku juga bingung mau memulai tulisan ini darimana. Aku juga bingung, kenapa aku bisa akrab dengan mereka. Tapi ini penting, aku ingin bercerita hal ini karena aku ingin menyimpan memori yang aku ingat disini,mungkin suatu saat aku akan rindu dan mereka susah dihubungi, tulisan ini sepertinya akan cukup membantu.      Bebicara soal persahabatan, banyak orang yang datang dan pergi di dalam hidup. Ada yang tetap tinggal karena merasa nyaman, ada yang tetap tinggal karena merasa sefrekuensi, atau ada yang tinggal karena ingin memanfaatkan saja, uh jahat. Tapi bersyukurnya, selama aku hidup aku sel...

Mencintai Makhluk Lain

Maksudnya makhluk lain disini bukan hantu ya hehe. Melainkan, tumbuhan atau tanaman atau apalah kata yang merepresentasikan mereka. Aku suka dengan sesuatu yang menyegarkan mata, sungguh itu bisa membuatku punya semangat baru. Meski banyak yang bilang aku cuma ikutan trend berkebun karena pandemi, menurutku tidak sepenuhnya seperti itu. Aku menyadari ada banyak makhluk hidup di bumi ini yang bisa kita cintai, selain manusia. Mungkin, manusia yang "sempurna" itu beberapa diantaranya sering menyakiti, makanya aku pindah haluan begini hahaha.  Bagaimana ya, ketika aku cuma ngobrol sama tanaman yang aku koleksi di kamar tanpa mendengar mereka membalas ucapanku, rasanya lega, lega sekali. Aku jadi bisa mikir jernih, "oh mungkin aku harus begini." "oh mungkin kekeliruanku ada disini." Yaaa, aku jadi bisa mengambil keputusan dan introspeksi diri secara tenang dan tanpa dihakimi oleh orang lain. Memang, beberapa masalah perlu kita utarakan kepada manusia lain, tap...