Langsung ke konten utama

My Quarter Life Crisis

2021 sudah berlangsung selama 15 hari. Cukup cepat tanpa banyak hal hebat yang aku lalui, seperti biasanya. Rasanya, baru kemarin melewati usia 20 tahun, eh tau-tau tahun ini sudah akan menginjak 21 tahun. Kalau boleh jujur, rasanya benar-benar tidak siap menjadi dewasa secepat ini. 😒

Kadang, ingin sekali kembali ke masa kecil, di umur 1-5 tahun, ketika masih dicintai semua orang. Dunia  tidak kurasakan bebannya, tidak perlu memikirkan apa-apa kecuali belajar mengeja dan membaca, tidak perlu menangisi beban hidup, kecuali merengek ketika tidak dibelikan mainan oleh Ayah Ibu. Ah, memang benar kata guru agamaku ketika SMA, "Susah kembali ke masa muda, tapi gampang sekali menjadi tua." Jiwa-jiwa bersemangat ketika usia belasan entah hilang, jatuh,menyangkut dimana. Ketika semua hal tidak perlu dianalisis dan dipahami lebih mendalam, ketika tugas sekolah tersulit masih dipegang oleh matematika, ketika urusan asmara hanyalah berisi canda tawa tanpa rumitnya mencari yang benar-benar serius. 

Tapi aku sadar, terlalu egois jika dunia hanya berputar untukku. Tapi, ah rasanya ingin menangis membayangkan hal-hal di masa depan yang belum pasti. Banyak pertanyaan yang sering mengganggu tidurku. Kata orang sukses, tidak perlu mengkhawatirkan masa depan, semua sudah ada yang mengatur. Aku setuju, sangat setuju. Aku memang bukan hamba yang terlalu agamis, tapi aku percaya pada semua takdir dan kuasa Tuhan. Tapi, bagaimanapun aku hanyalah seorang manusia yang juga punya rasa takut. Aku sedang dalam fase kebingunan. Aku tidak tahu arahku kemana, aku insecure dengan pencapaian orang lain yang seharusnya tidak perlu aku bandingkan dengan jalan hidupku. Ekspektasi orang-orang disekitarku semakin membuatku tertekan. Aku hanya ingin hidup tenang.πŸ˜”πŸ™

Kadang aku seharian mengurung diri di kamar, hanya mendengarkan lagu favoritku, membayangkan masa depan yang berpihak baik padaku, membayangkan Ayah Ibu bangga pada anak gadisnya ini, membayangkan jodohku yang sempurna. Ahhh, bayangan dan ekspektasi memang membuat melayang tinggi sekaligus jatuh yang menyakitkan. Saat aku menulis inipun, aku sedang tidak baik-baik saja dengan hidupku. Ada beberapa harapan yang gagal aku raih, ada beberapa mimpi yang terpaksa terhenti karena banyak hal, lalu besok-besok apalagi yang akan gagal dan terhenti? Kadang aku begitu semangat menghadapi tantangan dalam hidup, kadang juga aku merasa sangat lelah dan malas berjuang. Maafkan aku diriku yang 10 tahun lagi, aku selemah ini ternyata. Tapi, kamu pasti sudah jadi orang yang lebih kuat dan sangat  dewasa kan?

Saat ini, dalam keadaan yang tidak bisa aku tebak bagaimana endingnya, aku cuma bisa mengatakan, "Sabar ya, kita lewati satu-satu.Kalau gagal kita masih bisa coba. Jangan lupa berdoa, jangan lupa menolong orang, bisa saja besok nyawa kita diambil lebih dulu sebelum semua mimpi terwujud. Berjuanglah! Berjuanglah! Berjuanglah! Aku tahu kamu hebat dimatamu 10 tahun lalu dan 10 tahun lagi." 


Sekarang istirahat dulu, besok kita lewati dengan lebih baik lagiπŸ’–

Komentar

Postingan populer dari blog ini

selamat istirahat sebentar, ya

  Ketika aku tanya Diana, dia menyarankan untuk mengatakan apa saja yang aku rasakan, apa saja dan kapan saja. “Kalau dia benar mencintaimu, dia akan paham dan tidak masalah dengan marahmu”. Ketika aku tanya Claudia, dia menyarankan “katakan saja jangan mengode apapun. Laki-laki terlalu bodoh untuk diberikan kata-kata halus”. Ketika aku tanya Windari, dia menyarankan “ show him random things of you ”. Ketika aku tanya Liana, dia menyarankan “omongin baik-baik saja”. Aku membenarkan semuanya. Tentang apapun yang mereka sarankan adalah ada benarnya. Tentang aku dan kamu yang terhimpit rasa bosan, yang hari ini malah mengawali pagi dengan perdebatan lalu berujung saling mengegosikan diri merasa paling berjuang dan “coba kamu baca baik-baik, coba kamu flashback ke belakang sedikit, apa pernah aku nggak ada buat kamu?” Ternyata, saran-saran memang penting sangat amat penting. Tapi, ada satu hal yang perlu dipahami. Kamu, tidak akan pernah menjadi Gus Ade, juga bukan Dino, buk...

Album Foto

  Pentingnya Punya Album Foto     Haloo, ini adalah sebagian dari sahabat-sahabatku di bangku kuliah. Gimana? cantik-cantik dan ganteng-ganteng kan ya hehehe. Iyain aja biar aku dan mereka seneng :)      Kita stop dulu bahas cinta-cintaan yaa. Aku lagi bosen membahas perasaan 2 orang manusia. Mari kita bahas perasaan banyak manusia sekarang. Sebenarnya, aku juga bingung mau memulai tulisan ini darimana. Aku juga bingung, kenapa aku bisa akrab dengan mereka. Tapi ini penting, aku ingin bercerita hal ini karena aku ingin menyimpan memori yang aku ingat disini,mungkin suatu saat aku akan rindu dan mereka susah dihubungi, tulisan ini sepertinya akan cukup membantu.      Bebicara soal persahabatan, banyak orang yang datang dan pergi di dalam hidup. Ada yang tetap tinggal karena merasa nyaman, ada yang tetap tinggal karena merasa sefrekuensi, atau ada yang tinggal karena ingin memanfaatkan saja, uh jahat. Tapi bersyukurnya, selama aku hidup aku sel...

Mencintai Makhluk Lain

Maksudnya makhluk lain disini bukan hantu ya hehe. Melainkan, tumbuhan atau tanaman atau apalah kata yang merepresentasikan mereka. Aku suka dengan sesuatu yang menyegarkan mata, sungguh itu bisa membuatku punya semangat baru. Meski banyak yang bilang aku cuma ikutan trend berkebun karena pandemi, menurutku tidak sepenuhnya seperti itu. Aku menyadari ada banyak makhluk hidup di bumi ini yang bisa kita cintai, selain manusia. Mungkin, manusia yang "sempurna" itu beberapa diantaranya sering menyakiti, makanya aku pindah haluan begini hahaha.  Bagaimana ya, ketika aku cuma ngobrol sama tanaman yang aku koleksi di kamar tanpa mendengar mereka membalas ucapanku, rasanya lega, lega sekali. Aku jadi bisa mikir jernih, "oh mungkin aku harus begini." "oh mungkin kekeliruanku ada disini." Yaaa, aku jadi bisa mengambil keputusan dan introspeksi diri secara tenang dan tanpa dihakimi oleh orang lain. Memang, beberapa masalah perlu kita utarakan kepada manusia lain, tap...