Makin kesini rasanya hidup makin berat. Bosen ga sih kalian baca blog-ku yang penuh keluhan? Ngomong-ngomong, aku jadi inget tujuanku membuat blog ini untuk tempatku bercerita. Memang banyak sahabat-sahabat baikku yang selalu bilang "lu kalo ada apa-apa,cerita aja sama gue". Mereka salah satu alasan dari puluhan,ratusan, bahkan ribuan alasan yang belum aku sadari untuk terus bertahan di dunia yang keras ini. Tapi, aku gatau apa yang harus aku ceritain mereka. Rasanya, nggak enak bagi-bagi beban hidupku kepada mereka yang juga punya beban hidup, bahkan lebih keras dari punyaku. Ada yang menyarankan aku chat inilah, itulah, mencoba ke psikolog lah,hm banyak sebenarnya. Tapi, aku sendiri nggak tau apa sebenernya ini. Aku cuma ngerasa aku tertinggal, aku gatau apa tujuanku, aku hilang motivasi, aku mati rasa.
Ketika aku mencoba menacari ketenangan, disana malah ribut, disini juga ribut, dunia maya apalagi sungguh riuh, hiruk-pikuk dimana-mana, mentalku terguncang keras. Aku bukannya ingin memangkas keberadaan orang-orang disekitarku, aku cuma lagi pengen ngobrol sama diri sendiri. Aku pengen tau, aku ini kenapa sebenarnya, aku ini maunya apa, kok aku bisa sedih dan jadi kayak gini.
Aku suka kesal kalau ada yang bilang "udahlah kamu tuh cuma kurang bersyukur dan berdoa." Ah, andai mereka-mereka itu tahu segimana aku mencoba menghalalkan segala cara untuk bisa bertahan sampai hari ini... Dan juga, Tuhan mungkin sudah bosan melihatku menangis pada setiap doaku.
Aku pengen nanya deh,
Suatu hari nanti, kalau kita nggak jadi siapa-siapa apakah itu menjadi masalah? Apakah kita otomatis menjadi sampah masyarakat?
Ibu, Ayah, apakah aku sudah resmi menjadi beban keluarga? Dimana teman-teman sebayaku sudah bisa mencari uang sendiri, sudah punya skill ini itu, sudah bisa kesana-kesini, sudah mapan bersahaja hidupnya. Meskipun kalian tidak pernah membandingkan aku dengan mereka, rasanya kalian juga ingin punya anak seperti mereka, bukan?
Aku,kenapa dulu aku gabisa biasa-biasa aja.Kenapa dulu harus jadi orang ambisius dan produktif. Kenapa dulu harus punya prestasi ini itu. Susah tau sekarang. Lelah dengan ekspektasi orang-orang tentamg aku. Ingin putar waktu agar dulu-dulu aku hidup sewajarnya saja.
Kenapa masa depan begitu mencemaskan? Kok bisa teman-teman sebayaku sudah pada menikah dan punya anak, beban hidup rasanya tak ada. Kenapa mereka sudah bisa mencapai kedewasaan itu. Smentara aku masih berkutat dengan perasaan yang gatau maunya apa. Aku kenapa sih?
Kadang, setahun aku merasa hidup berpihak padaku, 2 tahunnya merasa hidup sedang mempermainkanku,selebihnya hidup gatau mau bawa aku kemana lagi. Aku masih ingin hidup panjang, ingin bertemu dengan masa depanku, mengasuh anak-anakku dengan baik agar nanti mereka tidak merasakan apa yang aku rasakan di masa mudaku. Tapi, kenapa masalah mental,krisis identitas, dan produktifitas yang dilombakan selalu mengikutiku. Tolong, aku ingin hidup tenang. Aku nggak ingin berekspektasi apalagi membicarakan banyak mimpi kepada orang lain. Aku cuma ingin hidup tenang.
Komentar
Posting Komentar